Artikel
Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah
Mboi, Sp.A, MPH, menghadiri Rapat Koordinasi Tingkat Menteri terkait Percepatan
Pembangunan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dipimpin oleh Menteri
Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, H.R. Agung Laksono, Rabu pagi (6/2) di
Jakarta. Pada kesempatan tersebut, Menkes RI menyatakan bahwa situasi kesehatan
masyarakat di Provinsi NTT masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Untuk
itu, Kemenkes RI sangat mendukung program percepatan pembangunan di Provinsi
tersebut, khususnya bidang kesehatan. Menkes mengatakan, membangun rumah sakit
pratama pada daerah-daerah yang sulit dijangkau, jauh lebih baik. Menurut
Menkes, RS Pratama selain bisa menjangkau daerah sulit, juga sudah dilengkapi
dengan peralatan dan petugas kesehatan. Kemenkes telah menyiapkan 1 rumah sakit
pratama dengan 50 tempat tidur.
Selain itu, Kemenkes juga telah
melakukan pendekatan dengan investor di Bali agar dapat membangun RS bertaraf
internasional, ujar Menkes. Selain itu, terkait sanitasi masyarakat, Menkes
membenarkan bahwa pengadaan air masih sangat sulit di beberapa wilayah Provinsi
NTT. Hal senada juga diungkapkan oleh Menko Kesra kepada sejumlah media.
Pemerintah merasa prihatin dengan kondisi perekonomian, kesehatan dan pendidikan
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang masih jauh tertinggal. Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) di NTT juga sangat rendah, yakni 62,5, padahal kita
ketahui bahwa rata-rata nasional adalah 76. Jadi, IPM NTT itu urutan ke 31 dari
33 provinsi,terang Menko Kesra. Menko Kesra mengungkapkan bahwa sumber daya
manusia (SDM) masih menjadi kendala utama. Misalnya, masih banyaknya tenaga
kesehatan dan tenaga pengajar yang enggan bertugas di wilayah dengan medan yang
berat.Cukup sulit mencari tenaga yang mau ditempatkan di wilayah pedalaman atau
pegunungan meskipun ditawarkan sejumlah insentif, tambah Menko Kesra.
Analisis
Pembangunan yang di NTT masih tertinggal jauh dibanding daerah lain, minimnya
sumber daya manusia yg ada di NTT menjadi salah satu kendala tidak
berkembangnya pembangunan di daerah itu . masalah lainnya selain dari sumber
daya manusia tingkat kemiskinan yang tinggi yang ada di NTT juga menjadi faktor
terhalangnya atau tersendatnya pembangunan daerah. Kurangnya infrastruktur dan
fasilitas yang ada di NTT menyebabkan pembangunan tidak berjalan dengan baik
seperti kota-kota lain. Jika dibandingkan dengan ibu kota NTT jauh tertinggal. Kurangnya
pemanfaatan lahan yang ada di daerah tersebut membuat pembangunan tidak
berjalan dengan selayaknya, tingkat pendidikan yang minim juga membuat warga
penduduk engan untuk melakukan renofasi pembangunan yang layak bagi penduduk
tersebut sehingga pembangunan di NTT pun
sulit untuk berkembang dan berjalan dengan baik seperti kota-kota besar
lainnya.
Solusinya, seharusnya
pemerintah memperhatikan daerah-daerah yang minim akan pembangunan di daerah
yang jauh dari ibu kota, perlunya
tenanga ahli untuk memfokuskan perkembangan pembangunan di NTT agar pembangunan
di ntt bisa direncanakan dan di bangun dengan lebih baik lagi. Tingkat pendidikan
juga seharusnya bisa diatasi yaitu dengan menyetarakan taraf pembelajaran yang
sama di daerah-daerah lain, mungkin perlunya di bangun fasilitas umum yang
harus di buat lebih banyak agar warga setempat juga tidak terlalu susah untuk mendapatkan
pelayanan atau kenyamanan selayaknya dikota-kota besar lain.
Kesimpulan
Sebagai pulau yang
memiliki salah satu 7 keajaiban dunia yaitu pulau komodo seharusnya bisa
menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik atau manca negara untuk menambak
pendapatan daerahnya, namun nampaknya kesempatan itu tidak di manfaatkan dengan
baik mungkin diakibatkan pengelolaan yang ada di tempat tersebut tidak berjalan sesuai yang diinginkan. Susahnya
alat transportasi yang ada di daerah NTT menjadi salah satu kendala pada
wisatawan untuk berkunjung kesana.
Sumber : http://www.rsstroke.com/berita.php?id_berita=40
Tidak ada komentar:
Posting Komentar