ETIKA DALAM
AUDIT
Etika dalam auditing adalah suatu proses yang
sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti secara objektif mengenai
asersi-asersi kegiatan ekonomi dengan tujuan untuk menetapkan derajat
kesesuaian antara asersi-asersi tersebut, serta penyampaian hasilnya kepada
pihak yang berkepentingan.
Setiap auditor harus memiliki sifat independen yang
artinya bebas, tidak terikat. Maksudnya adalah setiap auditor harus memiliki
pendapat sendiri mengenai objek yang di auditnya, tidak mudah terpengaruh oleh
pihak lain. Hal itu merupakan salah satu upaya untuk mendapatkan kepercayaan
public terhadap kinerja auditor.
Auditor harus bertanggung jawab untuk merencanakan dan
melaksanakan audit dengan tujuan untuk memperoleh keyakinan memadai mengenai
apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan
oleh kekeliruan atau kecurangan.
Tanggung jawab dasar auditor:
1. Perencanaan, pengendalian dan pencatatan
2. System akuntasi
3. Bukti audit
4. Pengendalian intern
5. Meninjau ulang laporan keuangan yang relevan
Tanggung
jawab yang lainnya
1. Tanggung jawab kepada klien
2. Tanggung jawab kepada rekan seprofesi
3. Tanggung jawab dan praktik lain
Perbandingan
Nilai-nilai Etika dan Teknik Akuntansi/Auditing
Nilai-nilai etika di dalam profesi akuntansi/auditing
harus sangat dimiliki oleh para anggota, karena semua perilaku sangat
mencerminkan integritas dan kompetensi seorang anggota. Sedangkan Sedangkan
teknik akuntansi adalah aturan-aturan khusus yang diturunkan dari
prinsip-prinsip akuntan yang menerangkan transaksi-transaksi dan
kejadian-kejadian tertentu yang dihadapi oleh entitas akuntansi tersebut.
Mana yang
lebih penting, nilai etika atau teknik akuntansi/auditing?
Nilai
etika lebih penting dibandingkan teknik akuntansi/auditing, karena tanpa nilai etika:
1. Kepercayaan yang diperlukan dalam fiduciary relationship tidak dapat
dipertahankan.
2. Hak akuntan akan terbatas, dan
3. Independensi makin berkurang.
Akuntan dihadapkan pada situasi untuk memutuskan kapan
dan bagaimana mendisclose
kondisi keuangan yang jelek dari suatu perusahaan. Nilai etika sangat penting
dan harus memiliki nilai integritas yaitu tindakan dan kata-kata akuntan harus
memiliki sikap transparansi, kejujuran dan konsisten. dan mampu memberikan
solusi pada setiap masalah yang timbul, dan masalah yang kompleks menjadi
sederhana (Simplisitas). Serta harus memperbaiki teknik atau sistem dari
akuntansi/auditing.
Karena ekspektasi publik terhadap akuntan yaitu:
1. Memiliki keahlian teknis yang
tinggi.
2. Menjalankan tugas profesionalnya
dengan baik sesuai nilai-nilai etika.
3. Tugas yang dijalankan bermanfaat
bagi publik.
Nilai-nilai
etika di dalam profesi akuntansi/auditing harus sangat dimiliki oleh para
anggota, karena semua perilaku sangat mencerminkan integritas dan kompetensi
seorang anggota. Nilai etika terdiri dari:
1. Integritas : setiap tindakan dan
kata-kata pelaku profesi menunjukan sikap transparansi, kejujuran dan
konsisten.
2. Kerjasama : mempunyai kemampuan
untuk bekerja sendiri maupun dalam tim.
3.
Inovasi
: pelaku profesi mampu memberi nilai tambah pada pelanggan dan proses
kerja dengan metode baru.
4.
Simplisitas
: pelaku profesi mampu memberikan solusi pada setiap masalah yang timbul, dan
masalah yang kompleks menjadi lebih sederhana.
Sedangkan
teknik akuntansi adalah aturan-aturan khusus yang diturunkan dari
prinsip-prinsip akuntan yang menerangkan transaksi-transaksi dan
kejadian-kejadian tertentu yang dihadapi oleh entitas akuntansi tersebut.
Teknik
akuntansi sektor publik terdiri atas:
1. Budgetary accounting : Akuntansi Anggaran adalah
bidang akuntansi yang menguraikan kegiatan keuangan untuk suatu jangka waktu
tertentu yang dilengkapi dengan sistem penganalisaan dan pengawasannya.
2. Commitment accounting : adalah sistem akuntansi yang
mengakui transaksi dan mencatatnya pada saat order dikeluarkan. Akuntansi
komitmen dapat digunakan bersama-sama dengan akuntansi kas atau akuntansi akrual.
3. Fund accounting : adalah sebuah konsep akuntansi di
mana aktiva dipisah-pisahkan berdasarkan masing-masing sumber dan peruntukkan
dana. Karena dalam penyajian laporan keuangan, organisasi nirlaba harus
mengidentifikasi kategori batasan penggunaan dana yang diberikan oleh donor,
oleh karenanya organisasi mengadopsi akuntansi dana.
4. Cash accounting : adalah di dalam
metode ini beban dengan pendapatan tidak secara hati-hati di samakan dari bulan
ke bulan. Beban tidak diakui sampai uang di bayarkan walaupun beban pada bulan
itu terjadi sama halnya dengan pendapatan, pendapatan tidak diakui sampai
dengan uangnya diterima.
5. Accrual accounting : adalah beban
dan pendapatan secara hati-hati di samakan menyediakan informasi yang
lebih handal dan terpercaya tentang seberapa besar suatu perusahaan
mengeluarkan uang atau menerima uang dalam setiap bulannya.
Kode Etik
Dalam Profesi Akuntansi
Etika profesi merupakan karakteristik suatu profesi
dengan profesi lain, yang berfungsi untuk mengatur tingkah laku para
anggotanya. Kode etik profesi akuntansi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan
perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari dalam
profesi akuntansi. Kode etik akuntansi dapat menjadi penyeimbang sekaligus menjamin
mutu moral profesi akuntansi dimata masyarakat.
Kode
perilaku Profesional
Etika
mengacu pada suatu system atau kode perilaku berdasarkan kewajiban moral yang
menunjukan bagaimana seseorang individu secara luas mengacu pada perilaku,
tujuan, dan kualitas yang membentuk karakter atau ciri profesi atau orang-orang
professional. Seluruh profesi penyusun aturan atau kode perilaku yang
mendefinisikan perilaku etika bagi anggota profesi tersebut.
Prinsip-prinsip
etika :
Menururt
IFAC 2005-section 100.4
Seorang
akuntan professional diharuskan untuk mematuhi prinsip-prinsip dasar sebagai
berikut :
a. Integritas
b. Objektivitas
c. Kompetensi professional dan
kesungguhan
d. Kerahasiaan
e. Perilaku professional
Menurut
AICPA
a. Tanggung jawab
b. Kepentingan umum
c. Integritas
d. Objektivitas dan independensi
e. Due care.
f. Sikap dan cakupan layanan
Menurut IAI
a. Kredibilitas
b. Profesionalisme
c. Kualitas jasa
d. Kepercayaan
Prinsip
etika profesi akuntansi
1.
Tanggung jawab profesi
2.
Kepentingan public
3.
Integritas
4.
Objektivitas
5.
Kompetisi dan kehati-hatian professional
6.
Kerahasiaan
7.
Perilaku professional
8.
Standar teknis
https://datakata.files.wordpress.com/.../5-perilaku-etika...
http://ginaenna.blogspot.co.id/2014/10/etika-profesi-2.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar