KARANGAN merupakan karya tulis hasil dari
kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui
bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum
dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan
persuasi.
MACAM-MACAM
DAN CIRI-CIRI KARANGAN
·
Karangan
Narasi
Karangan narasi ialah karangan
yang menyajikan serangkaian peristiwa yang biasanya disusun menurut
urutan waktu. Yang termasuk narasi ialah cerpen, novel, roman, kisah perjalanan,
biografi, otobiografi.
Ciri-ciri/karakteristik karangan
Narasi
a.
Menyajikan
serangkaian berita atau peristiwa
b.
Disajikan
dalam urutan waktu serta kejadian yang menunjukkan peristiwa awal sampai akhir
c.
Menampilkan
pelaku peristiwa atau kejadian
d.
Latar
(setting) digambarkan secara hidup dan terperinci
·
Karangan
Deskripsi
Karangan Deskripsi ialah karangan
yang menggambarkan atau melukiskan sesuatu seakan-akan pembaca melihat, mendengar,
merasakan, mengalaminya sendiri.
Ciri-ciri / karakteristik
karangan deskripsi
a.
Melukiskan
atau menggambarkan suatu objek tertentu
b.
Bertujuan
untuk menciptakan kesan atau pengalaman pada diri pembaca agar seolah-olah
mereka melihat,merasakan, mengalami atau mendengar, sendiri suatu objek
yang dideskripsikan
c.
Sifat
penulisannya objektif karena selalu mengambil objek tertentu, yang dapat
berupa tempat, manusia,dan hal yang dipersonifikasikan.
d.
Penulisannya
dapat menggunakan cara atau metode realistis (objektif), impresionistis
(subjektif), atau sikap penulis
·
Karangan
Eksposisi
Karangan Eksposisi adalah bentuk karangan
yang memaparkan, memberi keterangan, menjelaskan,memberi informasi
sejelas-jelasnya mengenai suatu hal.
Ciri-ciri/karakteristik karangan Eksposisi
a. Menjelaskan informasi agar
pembaca mengetahuinya
b.
Menyatakan
sesuatu yang benar-benar terjadi (data faktual)
c.
Tidak
terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak
d.
Menunjukkan
analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada
e.
Menunjukkan
sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu
·
Karangan
Persuasi
Karangan Persuasi adalah karangan
yang tujuannya untuk membujuk pembaca agar mau mengikuti kemauan atau ide
penulis disertai alasan bukti dan contoh konkrit.
·
Karangan
Argumentasi
Karangan Argumentasi adalah
karangan yang isinya bertujuan meyakinkan atau mempengaruhi pembaca terhadap
suatu masalah dengan mengemukakan alasan, bukti, dan contoh nyata.
Ciri-ciri/karakteristik karangan
Argumentasi
a. Berusaha meyakinkan pembaca akan
kebenaran gagasan pengarang sehingga kebenaran itu diakui oleh pembaca
b.
Pembuktian
dilengkapi dengan data, fakta,grafik, tabel, gambar
c.
Dalam
argumentasi pengarang berusaha mengubah sikap, pendapat atau pandangan pembaca
d.
Dalam
membuktikan sesuatu, pengarang menghindarkan keterlibatan emosi dan menjauhkan
subjektivitas
e. Dalam membuktikan kebenaran
pendapat pengarang, kita dapat menggunakan bermacam-macam pola pembuktian
Ø # Karangan ilmiah adalah biasa
disebut karya ilmiah, yakni laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan
hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau
sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan
ditaati oleh masyarakat keilmuan.
# Karangan
non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan
dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung
fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa
digunakan (tidak terlalu formal).
Ø Kriteria Metode Ilmiah
Supaya suatu metode yang
digunakan dalam penelitian disebut metode ilmiah, maka metode tersebut harus
mempunyai kriteria sebagai berikut :
1.
Berdasarkan
fakta.
2.
Bebas
dari prasangka (bias).
3.
menggunakan
prinsip-prinsip analisa.
4.
menggunakan
hipotesa.
5.
menggunakan
ukuran objektif.
6.
menggunakan
teknik kuantifikasi.
Penjelasan
dari kriteria diatas :
1)
Berdasarkan Fakta
Keterangan
– keterangan yang ingin diperoleh dalam penelitian, baik yang akan dikumpulkan
dan dianalisa haruslah berdasarkan fakta – fakta yang nyata. Janganlah penemuan
atau pembuktian didasakan pada daya khayal, kira – kira, legenda – legenda atau
kegiatan yang sejenisnya.
2)
Bebas dari Prasangka
Metode
ilmiah harus mempunyai sifat bebas prasangka, bersih dan jauh dari pertimbangan
yang subjektif. Menggunakan suatu fakta haruslah dengan alasan dan bukti yang
lengkap dan dengan pembuktian yang objektif.
3)
Menggunakan Prinsip Analisa
Dalam
memahami serta memberi arti dari fenomena yang kompleks, harus digunakan
prinsip – prinsip analisa. Semua masalah harus dicari sebab – musabab serta
pemecahannya dengan dengan analisa yang logis. Fakta yang mendukung tidaklah
dibiarkan sebagaimana adanya atau hanya dibuat deskripsinya saja. Tetapi semua
kejadian harus dicari sebab – akibat dengan menggunakan analisa yang tajam.
4)
Menggunakan Hipotesa
Dalam
metode ilmiah, peneliti harus dituntun dalam proses berfikir dengan menggunakan
analisa. Hipotesa harus ada untuk memecahkan persoalan serta memadu jalan
pikiran kearah tujuan yang ingin dicapai sehingga hasil yang ingin diperoleh
akan mengenai sasaran denga tepat. Hipotesa merupakan pegangan yang khas dalam
menuntun jalan pikiran peneliti.
5)
Menggunakan Ukuran yang objektif
Kerja
penelitian dan analisa harus dinyatakan dengan ukuran yang objektif. Ukuran
tidak boleh dengan merasa – rasa atau menuruti hati nurani. Pertimbangan –
pertimbangan harus dibuat secara objektifdan dengan menggunakan pikiran yang
waras.
6)
Menggunakan Teknik Kuantifikasi
Dalam
memperlakukan data ukuran kuantitatif yang lazim harus digunakan, kecuali untuk
atribut – atribut yang tidak dapat dikuantifikasikan. Ukuran – ukuran seperti
ton, mm per detik, ohm, kilogram, dan sebagainya yang harus selalu digunakan.
Jauhi ukuran – ukuran seperti sejauh mata memandang, sehitam aspal, dan
sebagainya. Kuantifikasi yang termudah adalah dengan menggunakan ukuran
nominal, rangking dan rating.
Ø Sikap Ilmiah:
Sikap ilmiah harus dimiliki seorang peneliti, adalah sebagai berikut :
Sikap ilmiah harus dimiliki seorang peneliti, adalah sebagai berikut :
1.
Rasa
Ingin Tahu yang Tinggi
Seorang peneliti harus selalu
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap objek yang terdapat di
lingkungannya (peduli terhadap lingkungannya).
2.
Jujur
Seorang peneliti harus dapat
menerima apa pun hasil penelitiannya, dan tidak boleh mengubah data hasil
penelitiannya.
3.
Objektif
Seorang peneliti dalam
mengemukakan hasil penelitiannya tidak boleh dipengaruhi
oleh perasaan pribadinya, tetapi harus berdasarkan kenyataan (fakta) yang ada.
oleh perasaan pribadinya, tetapi harus berdasarkan kenyataan (fakta) yang ada.
4.
Berpikir
secara Terbuka
Seorang peneliti mau menerima
kritik dari orang lain, dan mendengarkan pendapat
orang lain.
orang lain.
5.
Memiliki
Kepedulian
Seorang peneliti mau mengubah pandangannya
ketika menemukan bukti
yang baru.
yang baru.
6.
Teliti
Seorang peneliti dalam melakukan penelitian
harus teliti dan tidak boleh melakukan kesalahan, karena dapat mempengaruhi
hasil penelitiannya.
7.
Tekun
Seorang peneliti harus tekun dan
tidak mudah putus asa jika menghadapi masalah
dalam penelitiannya.
dalam penelitiannya.
8.
Berani
dan Santun
Seorang peneliti harus berani dan
santun dalam mengajukan pertanyaan dan
berargumentasi.
berargumentasi.
Langkah-langkah
penulisan ilmiah
a. Memilih dan mendefinisikan
masalah
b.
Survey
pada data yang tersedia
c.
Mempormulasikan
hipotesis
d.
Membangun
kerangka analisis
e.
Mengumpulkan
data primer
f.
Mengolah,menganalisis
dan membuat interpretasi (penapsiran)
g.
Membuat
generelasi atau membuat kesimpulan
h. Membuat laporan dari penelitian